SamMarie Basra Hospital
  • Home
  • Info Pasien
    • Jadwal Dokter
    • Profil Dokter
    • Promo
    • Kamar Rawat Inap >
      • Kamar Suite
      • Kamar VVIP
      • Kamar VIP
      • Kamar Semi VIP
      • Kamar Kelas I (Anggrek)
      • Kamar Kelas II (Mawar)
      • Kamar Kelas III (Cempaka)
    • Kerjasama >
      • Asuransi & Perusahaan
      • Admedika Full TPA
      • NTT Data Full TPA
    • Fasilitas Penunjang
    • Gallery Foto Bayi
    • Download Brosur
    • Artikel
    • Profil Rumah Sakit
    • Mutu (Quality) >
      • Pengantar
      • 7 Standar, 7 Langkah, 6 Sasaran
      • Capaian Mutu
    • FAQ
  • LAYANAN UNGGULAN
    • Fertilitas/Menoandropause
    • Bayi Tabung
    • Imunisasi Leukosit Suami
    • Pilih Jenis Kelamin Bayi
  • Layanan Medis
    • Instalasi Gawat Darurat
    • Klinik Dokter Umum
    • Kesehatan Anak
    • Perawatan Kulit
    • Kesehatan Gigi
    • Bedah Caesar
    • Kelahiran Normal
    • Medical Check up >
      • Paket Kesehatan Wanita
      • Paket Uji Kesehatan Standar dan Calon Pegawai
      • Paket Pemeriksaan Pra-Nikah & Kesuburan
    • HCU / NICU
  • Komunitas
    • Kelas Fertilitas
    • Senam Hamil
    • Senam Nifas
    • Kelas Laktasi
    • Seminar Umum
    • Pameran dan Expo
  • Karir
  • Kontak

Himbauan IDAI Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Kasus Difteri

12/12/2017

0 Comments

 
Picture
Sehubungan dengan peningkatan kasus difteri di beberapa wilayah Indonesia, maka Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan bahwa:
  • Penyakit difteri sangat menular dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit difteri dapat dicegah dengan melakukan imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan atau Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Imunisasi adalah perlindungan terbaik terhadap kemungkinan tertular penyakit difteri, dan dapat diperoleh dengan mudah di berbagai fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta.
  • Lengkapi imunisasi DPT/DT/Td anak anda sesuai jadwal imunisasi anak usia  Kementeria Kesehatan atau Ikatan Dokter Anak Indonesia. Imunisasi difteri lengkap adalah sebagai berikut:
    • Usia kurang dari 1 tahun harus mendapatkan 3 kali imunisasi difteri (DPT).
    • Anak usia 1 sampai 5 tahun harus mendapatkan imunisasi ulangan sebanyak 2 kali.
    • Anak usia sekolah harus mendapatkan imunisasi difteri melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) siswa sekolah dasar (SD) kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 atau kelas 5.
    • Setelah itu, imunisasi ulangan dilakukan setiap 10 tahun, termasuk orang dewasa. Apabila status imunisasi belum lengkap, segera lakukan imunisasi di fasilitas kesehatan terdekat.
  • Kenali gejala awal difteri. Gejala awal difteri bisa tidak spesifik, seperti:
    • Demam tidak tinggi
    • Nafsu makan menurun
    • Lesu
    • Nyeri menelan dan nyeri tenggorok
    • Sekret hidung kuning kehijauan dan bisa disertai darah
Namun memiliki tanda khas berupa selaput putih keabu-abuan di tenggorok atau hidung, yang dilanjutkan dengan pembengkakan leher atau disebut sebagai bull neck.
  • Segera ke fasilitas kesehatan terdekat apabila anak anda mengeluh nyeri tenggorokan disertai suara berbunyi seperti mengorok (stridor) atau pembesaran kelenjar getah bening leher, khususnya anak berumur < 15 tahun.
  • Anak harus segera dirawat di rumah sakit apabila dicurigai menderita difteri agar segera mendapat pengobatan dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah anak benar menderita difteri.
  • Apabila anak anda didiagnosis difteri, akan diberikan tatalaksana yang sesuai termasuk perawatan isolasi
  • Untuk memutuskan rantai penularan, seluruh anggota keluarga serumah harus segera diperiksa oleh dokter dan petugas dari Dinas Kesehatan, serta mendapat obat yang harus dihabiskan untuk mencegah penyakit, apakah mereka juga menderita atau karier (pembawa kuman) difteri dan mendapat pengobatan.
  • Anggota keluarga yang tidak menderita difteri, segera dilakukan imunisasi DPT/DT/Td sesuai usia.
  • Laksanakan semua petunjuk dari Dokter dan Petugas Kesehatan setempat
  • Setelah imunisasi DPT, kadang-kadang timbul demam, bengkak dan nyeri ditempat suntikan DPT, yang merupakan reaksi normal dan akan hilang dalam 1-2 hari. Bila anak mengalami demam atau bengkak di tempat suntikan, boleh minum obat penurun panas parasetamol sehari 4 x sesuai umur, sering minum jus buah atau susu, serta pakailah baju tipis atau segera berobat ke petugas kesehatan terdekat.
Anak dengan batuk pilek ringan dan tidak demam tetap bisa mendapatkan imunisasi DPT/DT/Td sesuai usia. Jika imunisasi tertunda atau belum lengkap, segera lengkapi di fasilitas kesehatan terdekat.
Picture
Picture
0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Arsip

    December 2019
    November 2019
    October 2019
    December 2017
    June 2017
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015

Hubungi Kami

Info Pasien

Layanan Medis Umum

Komunitas

Telepon IGD

Jadwal Dokter
Promo
Dokter Anda

Kamar Rawat Inap
Kerjasama Perusahaan
Fasilitas Penunjang
Tentang RSIA SamMarie Basra
FAQ

Kehamilan & Persalinan

Fertilitas & Menoandropause
Bayi Tabung
Imunisasi Leukosit Suami
Penentuan Jenis Kelamin
USG Kandungan 4D
Bedah Caesar
Kelahiran Normal
Instalasi Gawat Darurat
Klinik Dokter Umum
Kesehatan Wanita
Kesehatan Anak
Perawatan Kulit
Kesehatan Gigi
Medical Check Up
HCU/ NICU/ PICU

Kontak Kami

Lokasi dan Telepon
Kelas Fertilitas
Senam Kehamilan
Senam Nifas
Kelas Laktasi
SPA Bayi
Seminar Umum
Pameran dan Expo


Artikel

Artikel Kesehatan
(021) 8661 3145

    Daftar Newsletter

Register
Website by Rumah Digital

BACK TO TOP

© 2015 RSIA SamMarie Basra | All Rights Reserved