Pada kondisi kehamilan tertentu, ada situasi dimana pilihan paling aman dalam persalinan untuk Anda dan bayi Anda adalah melalui operasi bedah Caesar. Dikarenakan proses persalinan jenis ini akan melibatkan team operasi medis lengkap, maka tindakan ini hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan secara medis. Team medis RSIA SamMarie Basra siap membantu Anda dalam proses ini.
Dalam proses bedah caesar, kelahiran dilakukan dengan melakukan pembedahan di sekitar wilayah perut anda dan kemudian ke dalam rahim Anda. Kebanyakan, dalam proses ini team dokter akan memberikan anastesi lokal kepada Anda untuk meminimalisasi risiko. Anda akan tetap terjaga selama proses persalinan melalui bedah caesar. Sebuah tabir penutup akan dipasangkan di atas perut Anda sehingga Anda tidak dapat melihat apa yang sedang dilakukan. Meskipun demikian team dokter akan tetap berbicara pada Anda untuk memberitahukan pada Anda apa yang sedang terjadi. Anda tidak akan merasakan sakit dalam proses ini. Anda akan sedikit merasakan saat dokter mengeluarkan bayi dari dalam perut Anda.
Proses persalinan melalui bedah caesar akan memerlukan waktu sekitar 10 menit dengan total seluruh operasi akan memakan waktu sampai dengan 60 menit. Jika diperlukan, dalam kondisi medis tertentu team dokter bisa saja memberikan anastesi total dimana anda akan tertidur selama proses pembedahan. Tetapi jika Anda hanya diberikan anastesi lokal dimana Anda akan tetap terjaga, maka pada saat persalinan, Anda dan pasangan Anda bisa langsung melihat dan memegang bayi Anda.
Risiko Bedah Caesar :
1. Gangguan Pernapasan
TTNB (Transient Tachypnea of the New Born) adalah gangguan pernapasan yang paling sering dikhawatirkan terjadi pada bayi yang dilahirkan dengan bedah caesar. Gangguan ini terjadi akibat cairan yang memenuhi paru-paru janin selama berada dalam rahim tidak terkompresi sempurna.
2. Rendahnya sistem kekebalan tubuh
Pada saat lahir, mulut bayi tidak tertutup sehingga banyak kuman yang masuk ke dalam mulut dan sampai ke pencernaan bayi. Hal ini akan berpengaruh pada perkembangan dan pematangan sistem kekebalan tubuh bayi.
3. Rentan alergi
Tertundanya pemberian ASI pada saat kelahiran bayi serta pemberian antibiotik kepada bayi yang dilahirkan melalui bedah caesar sebagai penanganan awal dari infeksi sehingga dapat meningkatkan risiko alergi.
4. Pengaruh anestesi
Bedah caesar umumnya memerlukan anestesi spinal yang berdosis rendah untuk meminimalisasi risiko terhadap bayi. Tetapi tidak menutup kemungkinan bayi juga akan berada dalam pengaruh anestesi.
5. Minim peluang IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
Bayi yang dilahirkan melalui bedah caesar kurang mendapatkan kesempatan menjalani IMD, yang dikarenakan kondisi bayi memerlukan pemantauan khusus dengan pemasangan infus dan selang oksigen untuk membantu pernapasan. Dan umumnya ibunya masih berada dalam pengaruh obat anestesi.
Dalam proses bedah caesar, kelahiran dilakukan dengan melakukan pembedahan di sekitar wilayah perut anda dan kemudian ke dalam rahim Anda. Kebanyakan, dalam proses ini team dokter akan memberikan anastesi lokal kepada Anda untuk meminimalisasi risiko. Anda akan tetap terjaga selama proses persalinan melalui bedah caesar. Sebuah tabir penutup akan dipasangkan di atas perut Anda sehingga Anda tidak dapat melihat apa yang sedang dilakukan. Meskipun demikian team dokter akan tetap berbicara pada Anda untuk memberitahukan pada Anda apa yang sedang terjadi. Anda tidak akan merasakan sakit dalam proses ini. Anda akan sedikit merasakan saat dokter mengeluarkan bayi dari dalam perut Anda.
Proses persalinan melalui bedah caesar akan memerlukan waktu sekitar 10 menit dengan total seluruh operasi akan memakan waktu sampai dengan 60 menit. Jika diperlukan, dalam kondisi medis tertentu team dokter bisa saja memberikan anastesi total dimana anda akan tertidur selama proses pembedahan. Tetapi jika Anda hanya diberikan anastesi lokal dimana Anda akan tetap terjaga, maka pada saat persalinan, Anda dan pasangan Anda bisa langsung melihat dan memegang bayi Anda.
Risiko Bedah Caesar :
1. Gangguan Pernapasan
TTNB (Transient Tachypnea of the New Born) adalah gangguan pernapasan yang paling sering dikhawatirkan terjadi pada bayi yang dilahirkan dengan bedah caesar. Gangguan ini terjadi akibat cairan yang memenuhi paru-paru janin selama berada dalam rahim tidak terkompresi sempurna.
2. Rendahnya sistem kekebalan tubuh
Pada saat lahir, mulut bayi tidak tertutup sehingga banyak kuman yang masuk ke dalam mulut dan sampai ke pencernaan bayi. Hal ini akan berpengaruh pada perkembangan dan pematangan sistem kekebalan tubuh bayi.
3. Rentan alergi
Tertundanya pemberian ASI pada saat kelahiran bayi serta pemberian antibiotik kepada bayi yang dilahirkan melalui bedah caesar sebagai penanganan awal dari infeksi sehingga dapat meningkatkan risiko alergi.
4. Pengaruh anestesi
Bedah caesar umumnya memerlukan anestesi spinal yang berdosis rendah untuk meminimalisasi risiko terhadap bayi. Tetapi tidak menutup kemungkinan bayi juga akan berada dalam pengaruh anestesi.
5. Minim peluang IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
Bayi yang dilahirkan melalui bedah caesar kurang mendapatkan kesempatan menjalani IMD, yang dikarenakan kondisi bayi memerlukan pemantauan khusus dengan pemasangan infus dan selang oksigen untuk membantu pernapasan. Dan umumnya ibunya masih berada dalam pengaruh obat anestesi.