Apa itu OTG?
OTG adalah singkatan dari Orang Tanpa Gejala. OTG adalah kelompok pasien virus corona COVID19 terbaru yang dijelaskan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Menurut Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease COVID-19 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada Februari 2020, OTG memiliki risiko tertular virus corona dari pasien positif COVID-19 dan sudah melakukan kontak erat dengan kasus konfirmasi atau kasus positif COVID-19. Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (bercakap-cakap dalam radius 1 meter dengan pasien dalam pengawasan, probabel atau konfirmasi). Kontak erat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan ruangan di tempat perawatan khusus. b. Orang yang merawat atau menunggu pasien di ruangan c. Orang yang tinggal serumah dengan pasien d. Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan pasien e. Orang yang bepergian dalam satu alat angkut f. Orang yang bekerja bersama dengan pasien Apa bedanya OTG, ODP, dan PDP? 1. Orang Tanpa Gejala (OTG) Orang yang tidak memiliki gejala, memiliki risiko tertular dari orang positif COVID-19, dan kontak erat dengan orang positif COVID-19 2. Orang Dalam Pemantauan (ODP) Orang yang mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek, sakit tenggorokan, atau batuk. Selain itu, pada 14 hari terakhir sebelum gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal. Orang yang memiliki gejala di atas dan pada 14 hari terakhir sebelum gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau positif COVID-19 3.Pasien Dalam Pengawasan Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) atau demam lebih dari 38 derajat celcius disertai salah satu tanda penyakit pernapasan seperti batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, pilek, atau pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan atau gambaran radiologis. Perlu waspada terhadap pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (immunicompromised) karena gejala dan tanda menjadi tidak jelas. Selain itu, pada 14 hari terakhir sebelum gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal, riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau suspect atau positif COVID-19, atau bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi COVID-19. Orang dengan ISPA Berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. Mengapa OTG ini penting? Karena OTG dapat menularkan kepada orang lain tanpa sengaja. Dia berpikir bahwa dia sehat padahal sebenarnya dia bisa saja positif COVID-19 dan gejala belum nampak. Belum tentu orang yang tertular akan memiliki tingkat kesehatan yang sama dengan dirinya. Apa yang harus OTG lakukan? Apabila OTG melakukan Rapid Test dan walaupun hasilnya positif atau negatif, maka lakukan:
Apakah OTG bisa berubah menjadi PDP? Hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut, karena hingga saat ini kasusnya sangat beragam. Jangan lupa hanya membaca berita dari sumber terpercaya. Jangan mudah termakan hoax dan berita palsu yang tersebar di internet. Apabila anda membutuhkan bantuan atau konsultasi terkait corona, hubungi pusat corona jakarta 112 Sumber: Kementerian Kesehatan (2020). Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) https://www.persi.or.id/images/2020/data/pedoman_kesiapsiagaan_covid19.pdf https://www.sehatq.com/artikel/otg-adalah-orang-tanpa-gejala-yang-bisa-sebarkan-virus-corona
0 Comments
Leave a Reply. |